Serpihan Malam...  

Posted by: Nanda Ariawan

Aku bagaikan berdiri di tepian kehidupan.
Dimana kutahu bahwa mati bukanlah jawaban.
Namun kehidupan juga tak lagi menyediakan pilihan.
Dan sedikit demi sedikit ombak itu mulai menyentuh rasaku.
Bermain-main dalam emosi dalam hatiku.
Bercanda dengan beribu keraguan dan keresahan yang ada.
Pada akhirnya hanya akan tersisa sebuah pertanyaan yang tak terjawabkan.

Salah siapakah aliran kehidupan ini begitu derasnya.
Ataukah bukan merupakan kesalahan siapapun dan apapun.
Bahwa semua ketidak-adilan ini terjadi dalam kepincangan dunia.
Sedemikian adanyakah nafas ini berdesah dalam setiap pengharapan.
Sedemikian adanyakah detik ini berdetik dalam setiap perjuangan.
Lalu mengapa tampaknya cahaya itu seringkali terlalu menyilaukan.

Begitu sulitnyakah hati ini memahami sebuah arti.
Ataukah raga yang tak lagi ingin mengerti akan rasa yang ada.
Mengapa rahasia itu harus terungkapkan dalam kabut berbayang.
Menyisipkan luka.
Menyisipkan duka.
Padahal yang ada hanyalah sebatas sebuah kisah tanpa cerita.

Maka genggamlah apa yang tak tergenggam.
Rasakanlah apa yang tak terasa.
Lihatlah apa yang tak terlihat.
Dan lepaskanlah apa yang tak terlepas.
Hingga yang tersisa adalah bukan sisa.
Melainkan hanya ketiadaan akan sebuah keberadaan.

Karena kehidupan ini adalah sebuah kesempatan untuk kita.
Bergerak dan bergetar dalam setiap rasa, kata pun nada.
Beriringan dengan semesta tanpa batas.
Dan bercahaya dalam ketiadaan emosi dlm jiwa.

***

Saat dimana kita seolah kehabisan kata dan Tanya.
Dan yang ada hanyalah keresahan yang tak teruraikan.
Lakukan saja apapun yang ingin dilakukan.
Mengalirlah dalam batas2 kesadaran yang mampu terekam oleh jiwa.
Berhentilah jika memang ingin berhenti.
Berjalanlah jika memang ingin berjalan.
Dan bahkan jatuhkanlah diri jika memang ingin merasakan sakitnya.

dan semuanya itu adalah kembali pada diri.
sesungguhnya diri sendirilah yg paling mengetahui apa yang terbaik untuk diri.


***

Apapun yang diketahui akan sesuatu yang tak terketahui oleh orang lain.
Semua memang sdh digariskan sedemikian adanya.
Maka jika itu dirasakan baik.
Berbagilah dalam cara2 yang tepat untuk masing2nya.
Dan jika itu dirasakan kurang baik.
Jadikanlah saja kewaspadaan positif bagi diri.
Karena ada banyak hal2 yang belum saatnya untuk diungkapkan.
Dan ada hal2 yang memang harus diungkapkan,
meski itu akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi diri pun orang lain.
Apapun yang dilakukan dan disikapkan.
Sesungguhnya semua baik adanya.
Karena dari apapun itu, selalu ada pembelajaran yg bisa kita dapatkan demi kedewasaan kesadaran diri.

dan saat yang lain rasanya tak mampu memahami keputusan dan pilihan2 yang telah kita sikapkan.
maka tersenyumlah saja dan cobalah untuk memandang segala sesuatunya dlm cahaya cinta.
karena akan selalu ada ruang itu.
Sebuah ruang dimana hanya diri kita sendirilah yang mampu memahaminya.
Dan sebuah ruang dimana tak ada seorangpun yang mampu memahaminya, bahkan diri sendiri sekalipun.
RUang2 itu adalah milik semesta dalam segala keajaiban dan rahasianya.
Maka semakin menyatulah dengan alam semesta ini.
Agar segala sesuatunya yang terjadi, adalah semakin selaras dan menciptakan harmoni yang indah.



kita hidup di dunia yang penuh warna...
dan saat kita memutuskan untuk berlayar...kita harus siap..
bahwa warna warna yang ada...mungkin tidaklah selalu sama dengan warna yang kita sukai... dengan warna yang kita kenal...
akan ada warna warna baru yang akan kita temukan...
bagaimanapun..perbedaan itu... hargailah..dan pahamilah...
ambilah nuansa keindahannya....


This entry was posted on 03.56 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar